Mendulang Faidah dari Hadits Arbain Nawawi


Merasa bingung mengkombinasikan pelajaran untuk anak-anak? Apakah anak kita termasuk tipe anak yang senang dengan banyaknya mata pelajaran? Ataukah tipe yang merasa terbebani dengan banyaknya mata pelajaran?

Sekarang ini banyak dipakai metode belajar tematik. Satu tema bisa mencakup bahasa Indonesia, matematika, IPA, sosial, seni, bahasa Inggris dan lainnya. Di beberapa sekolah belajar tematik ini dipakai untuk kelas rendah (kelas 1-3).

Tapi yang ingin kubicarakan kali ini bukan tentang pelajaran-pelajaran di atas. Insya-a-llah anak-anak jaman sekarang (terutama para orangtua) sepertinya banyak yang tidak menganggap pelajaran tsb cukup berat. Berbeda dengan pelajaran aqidah, fiqh-ibadah, hadits, bahasa Arab, siroh, akhlaq dan pelajaran diniyah lainnya. Deretan pelajaran ini oleh sebagian orangtua dan juga pengajar dianggap mata pelajaran yang “sangat berat” untuk diberikan kepada anak-anak, sehingga wajar kalau di sekolah-sekolah pada umumnya tidak diberikan, atau paling tidak hanya diberikan sebagian kecil saja. Padahal secara prioritas pelajaran-pelajaran ini lebih penting dari pelajaran umum.  Baca lebih lanjut

Cerdas Cermat


Aku suka dengan metode bercerita, berkisah, dan semacamnya, dan alhamdulillah anakku juga suka dibacakan cerita, cerita apa saja… apa saja bisa jadi cerita. Cerewet, suka ngobrol, suka orang lain mendengarkan cuap-cuapnya, juga setia mendengarkan cuap-cuap umminya. Mungkin ini faktor paling mendukung kegiatan bercerita dan berkisah selalu berjalan sampai sekarang ini. Dan juga melalui cerita, kisah, aku bisa “memasukkan” apa saja ke alam pikirannya.

Sebenarnya ahmad sudah lumayan bisa baca (bersyukuuur banget, mengingat dulu dia sangat susah diajak latihan baca latin), kadang dia mau baca beberapa paragraf atau satu halaman ensiklopedi, majalah, atau cerita Totto Chan, tapi dia sangat tidak (tepatnya -belum-) telaten membaca. Tetap saja, mendengar cerita lebih menjadi pilihannya (terutama cerita umminya). Baca lebih lanjut

Rewel……


Bulan2 lalu ahmad hobi banget minta “mengulang2” segala sesuatu yang sudah terjadi. Dan rupanya aku harus bersabar dengan kebiasaannya yang belum hilang ini. Makin gede kok tambah aneh-aneh aja ini anak. Ckckckck….. Sudah 4,5 tahun! Tambah tinggi sedikit, tapi tak pernah tambah gemuk (satu yang selalu bertambah, ngeyelnya, weleh…weleh…). Meskipun dia termasuk doyan makan apa saja n suka ngemil, dari kecil dia selalu bertubuh mungil, tetapi lincah dan selalu terlihat “berenergi”. Kayak alkalin, kagak ade matinye…. Tidak suka tidur siang, dan hobi tidur malam. Baca lebih lanjut

Buat Jadwal Harian!


Kurang lebih sebulan, ahmad dan umminya wira-wiri ke rumah sakit. Abinya juga ikut wira-wiri tentunya, sampai ga kerja 1 bulan….’Ala kulli hal, alhamdulillah, abinya jadi libur panjang dan bisa mendampingi keluarga cukup lama (hihihi… ada yang senang ternyata, dibalik musibah, kesedihan, pasti ada kenikmatan, semua ada hikmahnya). Habis ahmad, gantian umminya…. Ya, namanya juga “rizki”. Sehat, sakit, juga nikmat, patut disyukuri. Udah nikmat, “dikurangi” lagi dosa2nya, alhamdulillah dapet “diskon”.

Otomatis, kegiatan “persekolahan” di rumah stop untuk sekian waktu. Belum lagi butuh waktu pemulihan, dan pemanasan lagi untuk memulai kegiatan belajar, berkarya, dan berpetualang. Dibumbui “ogo” setiap hari, rewel, malas, ga ada ide, pusing2 dan badan belum fit, sisa2 bawaan sakit yang lalu. Masih banyak banget agenda dan rencana yang masih mengendap, dan masih jadi impian sepanjang waktu….. Bismillah, semoga Alloh memudahkan dan melancarkan.

Dipikir2, kalo tiap hari dikasih jadwal padat nanti anak malah stres (iya, kan?). Lha wong, sehari2nya dunianya bermain melulu… Kadang bingung mau mulai dari mana. Kata abinya suruh buat jadwal “tetap”, biar ga mengalir begitu saja seperti air, jadi ga seperti “unschooling” gitu. Tapi kenyataannya, cukup sulit juga (buat umminya), gimana buat jadwal yang kegiatannya disenangi anak, dan tidak keluar dari “kurikulum” yang direncanakan.

Baca lebih lanjut

Shiroh Nabi (Bagian 2)


Nasib sumur zam-zam

Setelah berlalu masa yang panjang dengan segala yang terjadi, sumur zam-zam pun akhirnya dipenuhi pasir. Sumur itu menjadi tersembunyi, dan tak ada seorang pun yang mengetahuinya. Tahun demi tahun berlalu… Bersamaan dengan itu, orang-orang Arab telah melupakan segala yanng telah terjadi. Begitu pula, mereka telah melupakan peribadahan mereka kepada Alloh…

Patung-patung Dalam Ka’bah

Sepulang dari perjalanan, orang-orang Arab membawa patung-patung berhala. Lalu mereka meletakkan berhala-berhala itu di dalam Ka’bah. Mulailah mereka beribadah kepada patung-patung itu dan mendekatkan diri kepadanya. Orang pertama yang membawa patung bernama ‘Amr bin Luhay. Patung-patung di dalam Ka’bah pun menjadi semakin banyak, sampai akhirnya berjumlah 360 patung.

Baca lebih lanjut

Shiroh Nabi Muhammad


(Bagian 1)

Sebagai anak muslim tentu harus tahu dan mengenal siapa Nabi Muhammad (shollallohu ‘alaihi wasallam). Rosululloh bersabda,

Tidaklah seseorang beriman hingga aku lebih dicintai daripada anaknya, orangtuanya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Ibrohim Bapak Para Nabi

Nabi Ibrohim ‘alaihissalam adalah bapaknya para Nabi. Beliau hidup bersama keluarganya di bumi Palestina. Istrinya bernama Hajar, dan anaknya bernama Ismail. Alloh memerintahkan Nabi Ibrohim agar membawa anak dan istrinya ke bumi Hijaz.

Baca lebih lanjut

Nabi Ibrohim Menghancurkan Berhala


Mu’jizat Nabi Ibrohim

Jika ahmad sedang menyukai sesuatu, pasti dia akan mengulang-ulang apa yang disukainya itu. Contohnya, waktu baru dibelikan sepeda, seharian ahmad main sepeda, naik keliling-keliling di dalam rumah sampai-sampai gak tidur siang. Begitu juga jika ummi menceritakan sesuatu. Selama beberapa malam, ummi harus membacakan buku kisah Nabi Ibrohim menghancurkan berhala… (pokoknya umminya dilarang bosan). Bahasa ceritanya pun harus menarik dan jangan terlalu kaku sesuai EYD.

Baca lebih lanjut